Sudah Peduli kah Kita..?




Sudah peduli kah kita....?

Seseorang dialam kubur sana menjerit ketakutan. Ia dituduh memakan harta anak yatim dan akan segera diputuskan hukumannya melalui pengadilan alam kubur.

Sebelumnya orang itu bertanya “Aduhai, mengapa tuduhan menyakitkan itu dijatuhkan kepada saya? Apakah saya sudah menjadi pemakan harta anak yatim? Tidak! Sepanjang umur saya, saya tidak pernah memakan harta anak yatim!”

Tiba-tiba ada suara keras menyanggah, “Bahkan, engaku memakan juga harta orang miskin!”
Orang itu berkata lagi, “Tuduhan apa lagi itu! Saya selalu berbisnis dengan benar, mengumpulkan harta dengan cara yang halal.Tunjukan, dimana bukti tuduhan itu!” Orang itu menanntang.

Akan tetapi, ketika dibeberkan bukti dibalik tuduhan dan ancaman sanksi hukumnya, orang itu tertunduk lalu menangis dan mengiba minta dikembalikan ke dunia untuk meluruskan apa yang ternyata memang benar dituduhkan kepadanya.
Apa gerangan yang membuat ia menangis, setelah ia menantang hebat, tak menerima tuduhan itu?

Rupanya ia diberi tahu bahwa memang ia berlaku jujur, betul ia berbisnis dengan etika bisnis yang baik, yang halal, tapi ia lupa akan satu hal. Ia lupa berbagi kenikmatan, dan ia lupa berbagi kepedulian terhadap sesama. Kenikmatan dan kesuksesan yang ada di genggamannya hanya untuk dirinya..

Di mata Allah, ketika kita tidak mau berbagi, ketika kita tidak mau peduli, sama saja kita memakan harta anak yatim dan memakan bagian orang miskin. Coba pikirkan, bukankah selalu ada hak mereka di setiap tetes hasil keringat kita? Bukankah ada kewajiban kita mengeluarkan sebagian rejeki kita untuk mereka? (dikutip buku Wisata Hati, karya Yusuf Mansur )



Kisah diatas adalah tentang ketidakpedulian seseorang mengenai nasib saudara saudaranya yang mengalami kesulitan, yang mungkin saja tanpa sengaja dilakukan karena alpa dan lupanya sebagai manusia. dan skrg yang menjadi pertanyannya, Apakah kita ingin bernasib sama dengan mereka..? .." Smoga saja tidak...

Untuk itu mari tumbuhkan kepedulian kita ketika masih bisa tertawa. tumbuhkanlah rasa ingin berbagi dan kemampuan meraba penderitaan orang lain ketika kita masih senang. jangan sampai Allah ingatkan kita dengan mempergilirkan kesusahan, dengan mempergilirkan penderitaan, lantaran kita tidak pernah mau menengok ke kanan dan kiri kita


PS: Dibuku ini banyak sekali kisah kisah yang memotivasi saya untuk menjadi seseorang yang lebih baik lagi serta pentingnya hidup berbagi. yah" karena hidup, memang untuk berbagi"..
Buat yang mau pinjam buku nya sms jak, insya Allah nanti saya antarkan ketempat anda.. (",)

 

1 komentar:

Ajeng mengatakan...

Ambil napas nih setelah membacanya.. Ternyata ya..
Terima kasih tausiyahnya, terus berbagi..