Laskar Pelangi









Sebuah adaptasi sinema dari novel fenomenal LASKAR PELANGI karya Andrea Hirata, yang mengambil setting di akhir tahun 70-an

Hari pertama pembukaan kelas baru di sekolah SD Muhammadyah menjadi sangat menegangkan bagi dua guru luar biasa, Muslimah (Cut Mini) dan Pak Harfan (Ikranagara), serta 9 orang murid yang menunggu di sekolah yang terletak di desa Gantong, Belitong. Sebab kalau tidak mencapai 10 murid yang mendaftar, sekolah akan ditutup.

Hari itu, Harun, seorang murid istimewa menyelamatkan mereka. Ke 10 murid yang kemudian diberi nama Laskar Pelangi oleh Bu Muslimah, menjalin kisah yang tak terlupakan.

5 tahun bersama, Bu Mus, Pak Harfan dan ke 10 murid dengan keunikan dan keistimewaannya masing masing, berjuang untuk terus bisa sekolah. Di antara berbagai tantangan berat dan tekanan untuk menyerah, Ikal (Zulfani), Lintang (Ferdian) dan Mahar (Veris Yamarno) dengan bakat dan kecerdasannya muncul sebagai pendorong semangat sekolah mereka.

Di tengah upaya untuk tetap mempertahankan sekolah, mereka kembali harus menghadapi tantangan yang besar. Sanggupkah mereka bertahan menghadapi cobaan demi cobaan???




Menurut Riri, film yang berbicara mengenai keberpihakan terhadap kaum yang terpinggirkan ini diharapkan bisa menawarkan sesuatu yang baru bagi dunia perfilman Indonesia. “Insya Allah bisa menjadi sebuah hal baru bagi dunia perfilman kita,” tambah Riri.

Dan mungkin apa yang diharapkan Riri bisa dikatakan terwujud. Pasalnya kemarin (7/10) film yang diproduksi oleh Miles Film bekerja sama dengan Mizan Production ini telah berhasil mencapai jumlah angka penonton sebanyak 1,1 juta dari total 11 hari masa tayangnya.

“Saya memang belum lihat di atas kertas angka pastinya berapa, karena saya hari ini (kemarin, red.) masih di Bali. Tapi dari informasi yang saya terima, alhamdulillah Laskar Pelangi sudah mencapai angka 1,1 juta penonton,” ujar Mira Lesmana selaku produser film ini ketika dihubungi via telephone kemarin.

Ketika ditanya apakah ia memperkirakan peruntungan dari film yang memakan biaya produksi sebesar 8 milyar ini akan terus bertambah, Mira mengaku dirinya tentu terus berharap. “Mudah-mudahan masih banyak orang lagi yang mau datang menonton,” ujar istri dari Mathias Muchus ini.




"kira kira kapan yah film ini bisa diputar di Bioskop pontianak...?
penasaran Neh..
Semoga segera... Amin

 

0 komentar: